halo Jogja.. Aku kembali..
“diatas langit ada langit” semakin berada di ketinggian
semakin mengerti bahwa langit tak terbatas.
Sekedar prolog mungkin
Tapi itu yang aku rasakan hari ini, saat mengunjungi kota jogja
untuk kedua kalinya di bulan yang sama, yaitu bulan Mei.
Di bulan Mei ini aku merasakan Jogja sedang menerima
kehadiranku dengan sangat hangat.
Rasanya seperti de jafu bisa mengunjungi tempat-tempat ini lagi, jalan ini lagi, kost disini lagi, naek bus trans lagi, di shalter ini lagi, yaitu
diwaktu secepat ini, hanya selang 2 minggu.
Karena sewaktu aku pulang 2 minggu yg lalu, aku sempat
membatin dalam hati, selamat tinggal jogja, bertemu lg suatu saat nanti..
Eh seminggu setelah pulang dosen aku bilang “kamu harus
kembali ke jogja minggu depan untuk menghadiri seminar”
Jadi, aku dan mbak Gusti bela-belain kembali ke Jogja untuk
seminar ini.
“Annual Scientific Meeting” Pokja Nutrigenomik
“Peran Antioksidan dalam Penangan Penyakit Degeneratif
dengan Pendekatan Nutriogenomik”
Nah seminar yang katanya seminar nasional dan rencananya aku
yang akan mempresentasikan hasil penelitian kelompok PKM kami, yang sempet
bikin aku tremor dan kpikiran. Ternyata diluar dugaan, bahkan unpredictable.
untungnya mbak Gusti yang akan mempersentasikan penelitian kami, karena mbak
gusti yang mendaftarkan kelompok kami, dan hanya orang yang mendaftar yang
diperbolehkan mempersentasikan, selain itu jujur aku masih belum mengetahui
betul tentang penelitian kami ini, yang aku ngrasa aku masih pupuk bawang dan hanya
memahami sebagian kecil dari permasalahan, dasar teori, apalagi metode
penelitian, sedangkan mbak Gusti sudah paham betul, sangat menguasai, bahkan
dia mempunyai skill yang baik di laboratorium sitotoksik, karena Tugas akhir
mbak gusti juga sama persis dengan penelitian kami, namun dengan bahan uji yang
berbeda, selain itu selama mengerjakan tugas akhir dia sudah menetap selama 3
bulan di Jogja, bahkan bu Istini sebagai tehnisi LLPT 3, yaitu tempat untuk uji
sititoksik, seringkali minta tolong ke mbak Gusti untuk mengerjakan sebagian
pekerjaannya, mbak Gusti udah seperti asisten tehnisi bagi bu Istini, jadi aku
sangat bersyukur banget, bukan aku yang persentasi, kalo gak aku bisa mati
berdiri di depan audiens. Kok bisa?
Ya bener aja, seminar ini diluar dugaan kita, karena seminar
ini bukan seminar nasional, melainkan meeting tahunan para scientific berbagai
disiplin ilmu, baik pembicara, peserta, bahkan panitianya merupakan scientific
yang benar-benar hebat, terbukti dengan curiculum vitae dari mereka, yaitu
lulusan dari universitas terkenal di luar negeri, dengan berbagi gelar yang
disandang, riwayat organisasi, riwayat pekerjaan, jabatan, research experience,
riwayat publikasi, dll.
Bayangkan aja kalo aku yang gak tau apa-apa ini persentasi
di depan audiens sekelas mereka? Apa jadinya coba?
Dan.. alhamdulillah selama mbak gusti persentasi semua
lancar , dan mbak gusti bisa mempersentasikan bahkan menjawab pertayaan dari
audiens dengan baik dan tenang.
Seminar ini dihadiri oleh berbagai ilmuwan, mulai dari
kedokteran, medis, farmasi, ahli gizi, ahli biologi, ahli biokimia, ahli
pangan, dan teknologi pertanian, untuk membahas mengenai nutrigenomik.
Yaitu nutrisi atau zat yang terkandung pada bahan makanan,
atau bahan obat-obatan yang dapat mempengeruhi genomik atau gen tertentu yang
nantinya akan diuji pada berbagai penyakit, atau hewan uji. Setau aku gitu sih. kalau aku browsing sih, pegertian Nutrigenomik merupakan suatu studi ilmiah yang mempelajari mengenai dinamika, regulasi dan cara dari suatu gen spesifik berinteraksi dengan suatu senyawa atau bioaktif pada suatu makanan tertentu.
Dan mereka berkumpul untuk sharing, karena mereka akan bekerja sama untuk
berbagai penelitian, karena disiplin ilmu mereka saling berkaitan satu sama
lain.
Wah.. aku merasa berada di lingkungan para ilmuwan tingkat
tinggi, dan sepertinya aku peserta seminar termuda yang ada disana, karena masih S1 dan bahkan belum lulus, sedangkan mbak Gusti sudah punya gelar S.Si, karena dia akan di wisuda, dan cuma
persentasi oral kami yang merupakan penelitan PKM, kebanyakan dari mereka
adalah dosen, mahasiswa S2, dan para ilmuwan yang mengenalkan hasil penelitian
mereka.
Selama persentasi berlangsung, persentasi dan penjelasan
mereka sangat menarik, tapi aku berusaha keras memahami penjabaran persentasi
dari mereka, masih bisa dipahami sih, tapi banyak banget istilah yang belum aku ngerti,
dan sepertinya aku harus belajar banyak hal lain untuk bisa mengerti dan bisa
seperti mereka.
Aku merasa beruntung sekali bisa mengahadiri seminar ini,
bisa berada diantara mereka, meski aku banyak gak paham, gak ngerti secara
detail tentang apa yang mereka bahas, tapi banyak pemikiran baru yang muncul,
aku merasa semakin bersemangat untuk bisa seperti mereka yang terlihat sangat
intelek, sangat gemar belajar, haus akan ilmu, punya rasa ingin tahu yang
tinggi, kemauan yang keras, kerja keras, dan gila bahkan ketagihan penelitian.
Ingin selalu mencari hal hal baru untuk di teliti.
Dan sekali lagi aku merasa hal-hal seperti ini membuat aku
selangkah lebih maju, lebih tinggi dari teman-teman yang lain, bukan untuk
menyombongkan diri, justru dari ini aku mengerti, bahwa apa yang
selama ini aku dapat, aku pelajari, aku pahami adalah sebagian yang sangat
kecil dari banyak ilmu yang lain, yang seharusnya masihhhhhh banyak yang harus
dipeljari, dijelajahi, dan dicari tahu. Dan aku semakin paham kalo kita berada
di tempat tinggi, kita akan semakin mengerti bahwa masih ada yang lebih tinggi
dan mungkin langit tak terbatas sangat tinggi jauh di atas sana.
Banyak orang lain yang jauh lebih hebat dari pada kita,
jangan cepat puas dengan pencapaian yang telah kita raih, terus belajar, dan
jadilah orang yang bermanfaat, yang produktif, berkarya, bukan hanya berdiam
diri, dan hanya menggerutu atau mengomentari pekerjaan orang lain.
Nah dari itu muncul pemikiran bijak dari aku yang aku jadiin
prolog diatas.
Aku menulis ini hanya untuk berbagi, bukan maksud pamer loh
ya.. ya kali aja yang baca bisa sedikit dapetin pencerahan, atau terinspirasi,
karena aku ngrasa sayang banget kalo pengalaman atau ilmu yang aku dapet di
hari ini Cuma aku telan sendiri, gak aku bagiin ke orang lain. Menulis ini juga
jadi salah satu cara untuk melatih kemampuan menulis. yah mungkin crita ini biasa aja sih, tapi pngalaman ini bisa bikin
naikin semangat aku yang udah mulai kendur, yang udah males belajar, udah males
mikir, dan suka menunda pekerjaan
Karena kmarin itu aku sempet mikir, aduhh.. ngapain sih aku
kuliah susah-susah mau jadi ilmuwan kayak gini, toh pekerjaan ilmuwan di
Indonesia masih susah, pekerjaan yang gampang dicari itu yang gak selinier
dengan ilmu aku ini.
Sempet mikir, apa setelah lulus aku buka usaha aja ya? biar
gak ruwet-ruwet belajar, toh juga menjanjikan.
Sempet mikir juga, duh.. harusnya dulu aku kuliah yang bikin
aku punya skill aja, kyak desainer atau belajar bikin kue, terus buka usaha
sendiri.
Dan pemikiran pemikiran lainnya, yang intinya aku udah males
belajar dan mikir yang ruwet-ruwet, karena sempet kepikiran bahwa pekerjaan
yang lebih mudah berasal dari ilmu terapan, bukan ilmu murni dan basic yang
sepeti aku pelajari.
Dosen pembimbing PKM aku ibu Mahriyani, juga mengikuti
seminar ini dan mendaftarkan posternya untuk dipamerkan di seminar ini. Ibu
Mahriyani ini sangat dinamis, energik, stylish, berjiwa muda, bahkan diumurnya
yang lebih dari separuh baya, dia masih saja sering riwa-riwi keluar kota,
untuk terus mencari ilmu dan info penelitian yang lain. Aku merasa salut, dan
terinspirasi dengan beliau.
Keberlangsungan acara seminar ini lumayan lama, seharian,
namun penjamuan coffe break dan lunch sangat menjamu dan memenuhi standart gizi
yang tinggi, yaitu makanan yang disuguhkan sangat menarik, enak, dan bergizi. Yah benar saja karena yang menghadiri seminar ini adalah
orang-orng yang memahami gizi, dan diet yang benar.
Oh ya, aku sempat memikirkan sesuatu setelah seminar ini,
yaitu selalu ada benang merah antara aku, yatik, febri. Yang aku merasa kita
bertiga sengaja di bikin dekat oleh takdir untuk saling menyemangati, saling
mendukung, saling memberi informasi, dan saling ingin mengejar apapun untuk
meningkatkan kemampuan dan kualitas kita.
Knp sempet kepikiran begitu?
Karena febri dan Yatik pernah melakukan apply IGN yaitu research
mengenai molekuler, karena mereka memiliki kemampuan berbahsa inggris yang
baik, yatik dikirim ke univ Brawijaya, sedangkan febri ke univ Andalas. Yaitu Universitas
yang memiliki kemampuan molekuler yang baik.
Nah hanya aku yang tidak mengikuti IGN, aku hanya mendengar
cerita yang mereka bagi. Nah dari cerita itu, ada salah satu profesor dari univ
Brawijaya yang diceritakan oleh febri dan yatik, yang katanya sangat hebat dan
mempunyai karakter yang sangat menyenangkan yaitu Prof, Facthiyah, M.Kes.,
Ph.d. yang juga menjadi slah satu pembicara di seminar ini.
wah.. ternyata aku
juga bisa bertemu dengan dia namun dengan keadaan yang berbeda. Mungkin aku,
febri, yatik mempunyai kesempataan tersendiri untuk saling berproses, namun
kita selalu berbagi, dan selalu saling menyemangati untuk mencoba hal yang
lain. Entah mengapa aku merasa kita semakin diberi banyak kesempatan untuk mencoba hal-hal baru yang dapat meningkatkan kemampuan kita, dan aku rasa kami beruntung. karena aku, yatik, dan febri punya kesempatan baik, yang patut disyukuri, dan tidak semua orang dapatkan. bahkan Febri berkesempatan mengikuti winter camp selama 2 minggu di korea, bukan suatu kebanggaan, karena banyak orang lain yg lebih hebat dari kita, tp pengalaman itu merupakan suatu kesempatan untuk mendapatankan ilmu tambahan yang patut disyukuri. Mungkin dari itulah muncul suatu pemikiran, benar kata pepatah. "jika ada kemauan, pasti ada jalan" :)
mungkin itu yang bisa diceritakan mengenai seminar yang aku dan mbak Gusti hadiri, dan semoga pekerjaan PKM ini selalu diberi kelancaran, dan sesuai harapan kami.
semoga bermanfaat :)
dan terimakasih Jogja untuk banyak pengalaman ini.
0 comments:
Post a Comment