CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sunday, March 29, 2015

Mungkin langit tak terbatas



halo Jogja.. Aku kembali..
“diatas langit ada langit” semakin berada di ketinggian semakin mengerti bahwa langit tak terbatas.


Sekedar prolog mungkin
Tapi itu yang aku rasakan hari ini, saat mengunjungi kota jogja untuk kedua kalinya di bulan yang sama, yaitu bulan Mei.
Di bulan Mei ini aku merasakan Jogja sedang menerima kehadiranku dengan sangat hangat.
Rasanya seperti de jafu bisa mengunjungi tempat-tempat ini lagi, jalan ini lagi, kost disini lagi, naek bus trans lagi, di shalter ini lagi, yaitu diwaktu secepat ini, hanya selang 2 minggu.
Karena sewaktu aku pulang 2 minggu yg lalu, aku sempat membatin dalam hati, selamat tinggal jogja, bertemu lg suatu saat nanti..
Eh seminggu setelah pulang dosen aku bilang “kamu harus kembali ke jogja minggu depan untuk menghadiri seminar”

Jadi, aku dan mbak Gusti bela-belain kembali ke Jogja untuk seminar ini.
“Annual Scientific Meeting” Pokja Nutrigenomik
“Peran Antioksidan dalam Penangan Penyakit Degeneratif dengan Pendekatan Nutriogenomik”

Nah seminar yang katanya seminar nasional dan rencananya aku yang akan mempresentasikan hasil penelitian kelompok PKM kami, yang sempet bikin aku tremor dan kpikiran. Ternyata diluar dugaan, bahkan unpredictable. untungnya mbak Gusti yang akan mempersentasikan penelitian kami, karena mbak gusti yang mendaftarkan kelompok kami, dan hanya orang yang mendaftar yang diperbolehkan mempersentasikan, selain itu jujur aku masih belum mengetahui betul tentang penelitian kami ini, yang aku ngrasa aku masih pupuk bawang dan hanya memahami sebagian kecil dari permasalahan, dasar teori, apalagi metode penelitian, sedangkan mbak Gusti sudah paham betul, sangat menguasai, bahkan dia mempunyai skill yang baik di laboratorium sitotoksik, karena Tugas akhir mbak gusti juga sama persis dengan penelitian kami, namun dengan bahan uji yang berbeda, selain itu selama mengerjakan tugas akhir dia sudah menetap selama 3 bulan di Jogja, bahkan bu Istini sebagai tehnisi LLPT 3, yaitu tempat untuk uji sititoksik, seringkali minta tolong ke mbak Gusti untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya, mbak Gusti udah seperti asisten tehnisi bagi bu Istini, jadi aku sangat bersyukur banget, bukan aku yang persentasi, kalo gak aku bisa mati berdiri di depan audiens. Kok bisa?
Ya bener aja, seminar ini diluar dugaan kita, karena seminar ini bukan seminar nasional, melainkan meeting tahunan para scientific berbagai disiplin ilmu, baik pembicara, peserta, bahkan panitianya merupakan scientific yang benar-benar hebat, terbukti dengan curiculum vitae dari mereka, yaitu lulusan dari universitas terkenal di luar negeri, dengan berbagi gelar yang disandang, riwayat organisasi, riwayat pekerjaan, jabatan, research experience, riwayat publikasi, dll.


Bayangkan aja kalo aku yang gak tau apa-apa ini persentasi di depan audiens sekelas mereka? Apa jadinya coba?
Dan.. alhamdulillah selama mbak gusti persentasi semua lancar , dan mbak gusti bisa mempersentasikan bahkan menjawab pertayaan dari audiens dengan baik dan tenang. 

Seminar ini dihadiri oleh berbagai ilmuwan, mulai dari kedokteran, medis, farmasi, ahli gizi, ahli biologi, ahli biokimia, ahli pangan, dan teknologi pertanian, untuk membahas mengenai nutrigenomik.
Yaitu nutrisi atau zat yang terkandung pada bahan makanan, atau bahan obat-obatan yang dapat mempengeruhi genomik atau gen tertentu yang nantinya akan diuji pada berbagai penyakit, atau hewan uji. Setau aku gitu sih. kalau aku browsing sih, pegertian Nutrigenomik merupakan suatu studi ilmiah yang mempelajari mengenai dinamika, regulasi dan cara dari suatu gen spesifik berinteraksi dengan suatu senyawa atau bioaktif pada suatu makanan tertentu.  Dan mereka berkumpul untuk sharing, karena mereka akan bekerja sama untuk berbagai penelitian, karena disiplin ilmu mereka saling berkaitan satu sama lain.

Wah.. aku merasa berada di lingkungan para ilmuwan tingkat tinggi, dan sepertinya aku peserta seminar termuda yang ada disana, karena masih S1 dan bahkan belum lulus, sedangkan mbak Gusti sudah punya gelar S.Si, karena dia akan di wisuda, dan cuma persentasi oral kami yang merupakan penelitan PKM, kebanyakan dari mereka adalah dosen, mahasiswa S2, dan para ilmuwan yang mengenalkan hasil penelitian mereka.
Selama persentasi berlangsung, persentasi dan penjelasan mereka sangat menarik, tapi aku berusaha keras memahami penjabaran persentasi dari mereka, masih bisa dipahami sih, tapi banyak banget istilah yang belum aku ngerti, dan sepertinya aku harus belajar banyak hal lain untuk bisa mengerti dan bisa seperti mereka.
Aku merasa beruntung sekali bisa mengahadiri seminar ini, bisa berada diantara mereka, meski aku banyak gak paham, gak ngerti secara detail tentang apa yang mereka bahas, tapi banyak pemikiran baru yang muncul, aku merasa semakin bersemangat untuk bisa seperti mereka yang terlihat sangat intelek, sangat gemar belajar, haus akan ilmu, punya rasa ingin tahu yang tinggi, kemauan yang keras, kerja keras, dan gila bahkan ketagihan penelitian. Ingin selalu mencari hal hal baru untuk di teliti.
Dan sekali lagi aku merasa hal-hal seperti ini membuat aku selangkah lebih maju, lebih tinggi dari teman-teman yang lain, bukan untuk menyombongkan diri, justru dari ini aku mengerti, bahwa apa yang selama ini aku dapat, aku pelajari, aku pahami adalah sebagian yang sangat kecil dari banyak ilmu yang lain, yang seharusnya masihhhhhh banyak yang harus dipeljari, dijelajahi, dan dicari tahu. Dan aku semakin paham kalo kita berada di tempat tinggi, kita akan semakin mengerti bahwa masih ada yang lebih tinggi dan mungkin langit tak terbatas sangat tinggi jauh di atas sana.
Banyak orang lain yang jauh lebih hebat dari pada kita, jangan cepat puas dengan pencapaian yang telah kita raih, terus belajar, dan jadilah orang yang bermanfaat, yang produktif, berkarya, bukan hanya berdiam diri, dan hanya menggerutu atau mengomentari pekerjaan orang lain.
Nah dari itu muncul pemikiran bijak dari aku yang aku jadiin prolog diatas.
Aku menulis ini hanya untuk berbagi, bukan maksud pamer loh ya.. ya kali aja yang baca bisa sedikit dapetin pencerahan, atau terinspirasi, karena aku ngrasa sayang banget kalo pengalaman atau ilmu yang aku dapet di hari ini Cuma aku telan sendiri, gak aku bagiin ke orang lain. Menulis ini juga jadi salah satu cara untuk melatih kemampuan menulis. yah mungkin crita ini  biasa aja sih, tapi pngalaman ini bisa bikin naikin semangat aku yang udah mulai kendur, yang udah males belajar, udah males mikir, dan suka menunda pekerjaan
Karena kmarin itu aku sempet mikir, aduhh.. ngapain sih aku kuliah susah-susah mau jadi ilmuwan kayak gini, toh pekerjaan ilmuwan di Indonesia masih susah, pekerjaan yang gampang dicari itu yang gak selinier dengan ilmu aku ini.
Sempet mikir, apa setelah lulus aku buka usaha aja ya? biar gak ruwet-ruwet belajar, toh juga menjanjikan.
Sempet mikir juga, duh.. harusnya dulu aku kuliah yang bikin aku punya skill aja, kyak desainer atau belajar bikin kue, terus buka usaha sendiri.
Dan pemikiran pemikiran lainnya, yang intinya aku udah males belajar dan mikir yang ruwet-ruwet, karena sempet kepikiran bahwa pekerjaan yang lebih mudah berasal dari ilmu terapan, bukan ilmu murni dan basic yang sepeti aku pelajari.
Dosen pembimbing PKM aku ibu Mahriyani, juga mengikuti seminar ini dan mendaftarkan posternya untuk dipamerkan di seminar ini. Ibu Mahriyani ini sangat dinamis, energik, stylish, berjiwa muda, bahkan diumurnya yang lebih dari separuh baya, dia masih saja sering riwa-riwi keluar kota, untuk terus mencari ilmu dan info penelitian yang lain. Aku merasa salut, dan terinspirasi dengan beliau.


Keberlangsungan acara seminar ini lumayan lama, seharian, namun penjamuan coffe break dan lunch sangat menjamu dan memenuhi standart gizi yang tinggi, yaitu makanan yang disuguhkan sangat menarik, enak, dan bergizi. Yah benar saja karena yang menghadiri seminar ini adalah orang-orng yang memahami gizi, dan diet yang benar. 

Oh ya, aku sempat memikirkan sesuatu setelah seminar ini, yaitu selalu ada benang merah antara aku, yatik, febri. Yang aku merasa kita bertiga sengaja di bikin dekat oleh takdir untuk saling menyemangati, saling mendukung, saling memberi informasi, dan saling ingin mengejar apapun untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas kita.
Knp sempet kepikiran begitu?
Karena febri dan Yatik pernah melakukan apply IGN yaitu research mengenai molekuler, karena mereka memiliki kemampuan berbahsa inggris yang baik, yatik dikirim ke univ Brawijaya, sedangkan febri ke univ Andalas. Yaitu Universitas yang memiliki kemampuan molekuler yang baik.
Nah hanya aku yang tidak mengikuti IGN, aku hanya mendengar cerita yang mereka bagi. Nah dari cerita itu, ada salah satu profesor dari univ Brawijaya yang diceritakan oleh febri dan yatik, yang katanya sangat hebat dan mempunyai karakter yang sangat menyenangkan yaitu Prof, Facthiyah, M.Kes., Ph.d. yang juga menjadi slah satu pembicara di seminar ini.

wah.. ternyata aku juga bisa bertemu dengan dia namun dengan keadaan yang berbeda. Mungkin aku, febri, yatik mempunyai kesempataan tersendiri untuk saling berproses, namun kita selalu berbagi, dan selalu saling menyemangati untuk mencoba hal yang lain. Entah mengapa aku merasa kita semakin diberi banyak kesempatan untuk mencoba hal-hal baru yang dapat meningkatkan kemampuan kita, dan aku rasa kami beruntung. karena aku, yatik, dan febri punya kesempatan baik, yang patut disyukuri, dan tidak semua orang dapatkan. bahkan Febri berkesempatan mengikuti winter camp selama 2 minggu di korea, bukan suatu kebanggaan, karena banyak orang lain yg lebih hebat dari kita, tp pengalaman itu merupakan suatu kesempatan untuk mendapatankan ilmu tambahan yang patut disyukuri. Mungkin dari itulah muncul suatu pemikiran, benar kata pepatah. "jika ada kemauan, pasti ada jalan" :)



mungkin itu yang bisa diceritakan mengenai seminar yang aku dan mbak Gusti hadiri, dan semoga pekerjaan PKM ini selalu diberi kelancaran, dan sesuai harapan kami.
semoga bermanfaat :)
dan terimakasih Jogja untuk banyak pengalaman ini.

0 comments:

Post a Comment